Teruntuk
Saudariku Uswatun Tercinta.....
Melalui tulisan ini aku hanya ingin menitipkan pesan bahwa semua yang
kamu lihat dari diriku bukanlah sesuatu yang bisa dijabarkan dengan kata-kata
atau lewat tahapan tips-tips melakukan sesuatu. Jika kamu menanyakan padaku
cara agar inner beauty dan aura positif
bisa terpancar (karena itu yang kau lihat)seperti diriku (sesuai yang kamu
katakan, percayalah bahwa itu semua adalah imbalan dari Allah yang tak pernah
aku sadari dan tidak aku ketahui karena memang dirimu yang melihtnya. Namun aku
merasa sangat terhormat dan berterima kasih atas pujianmu J. Namun
jika saja dirimu tahu, itu semua tidak aku peroleh melalui zona yang
menyenangkan, aman , dan nyaman. Hidupku, pengalamanku, pemikiranku di sini
tidak selalu berada pada posisi “menyenangkan” dan “menguntungkan”.
Pengalamanku di sinilah yang membentuk diriku menjadi seperti yang kau lihat.
Harga yang harus dibayar dengan pengorbanan, pengorbanan tenaga, waktu, materi,
dan perasaan untuk amanah yang dihadapkan padaku. Aku dihadapkan dan
dibenturkan pada berbagai persoalan dan permasalahan yang menuntut dan menguras
energi penghabisan, pemikiran terdalam, perasaan paling dalam yang
mengaduk-aduk dan membolak balik kehidupanku. Konflik pribadi, amanah, kuliah,
bahkan konflik dengan teman serta saudara seiman itulah yang membesarkanku.
Jujur ku katakan itu semua berat, dan teramat berat untuk ku hadapi sendirian.
Air mata sudah tak terhitung berapa kali tertumpah untuk segala hal yang
menyedihkan, membakar emosi, bahkan untuk hal membuatku mengharu biru. Rasa sakit
tak terhitung berapa kali ku alami dan harus kutemukan obatnya di dalam diriku
sendiri. Tapi..itulah yang membuatku besar, sayang. Jika aku menyerah dan kalah
aku hanya akan menjadi seorang pecundang. Namun, aku memilih bertahan, melawan
dan berkeyakinan bahwa aku bisa menghadapi semua itu. Aku tahu masih ada Allah
yang membantuku, ibu dan bapak yang menaruh harapan di pundakku,
saudara-saudari dalam ikatan ukhuwah yang menguatkanku. Itu alasan aku bertahan
dan melawan. Menyerahkan semuanya pada kehendak takdir yang pasti baik untukku.
Pengalaman yang membesarkanku, kenyataan yang aku hadapi yang
menguatkanku. Aku belajar dari orang-orang di sekelilingku karena bagiku mereka
semua adalah guru, termasuk dirimu yang aku bisa belajar banyak darinya. Selalu
bersyukur dan berpikiran positif terhadap apapun yang terjadi dalam hidup kita,
sekalipun hal itu nampak amat buruk. Mungkin itulah yang memancarkan aura
positif dalam diriku seperti yang kamu katakan. Ingatlah sayang, itu semua
tidak mudah, tak sekedar tips dan trik yang diprosedurkan, tak semudah
diucapkan lewat kata-kata. Pertempuran melawan dirimu sendirilah yang
membentuknya.
Pesanku untukmu, janganlah melihat seseorang hanya pada keindahan
luarnya, percayalah setiap keindahan itu diperoleh melalui jalan panjang yang
terjal dan menguras kekuatanmu. Ingatlah untuk selalu bersyukur dan mengambil
makna positif dalam setiap takdir atau peristiwa yang ditimpakan Allah padamu
sekalipun itu amat kau benci dan tak kau sukai. Jika dirimu merasa paling
menderita, lihatlah ke bawah dan kau akan bersyukur. Jika kau merasa putus asa,
lihatlah ke atas, masih ada harapan di sana. Tetaplah untuk berprasangka baik
terhadap Allah karena Dialah sang Maha Adil dan pengatur terbaik untuk
kehidupanmu. Ambillah makna positif dari suatu peristiwa sekalipun peristiwa
yang menimpamu tampak amat sangat buruk.
Pesan ini mungkin terlalu mudah untuk dikatakan tapi akan sangat sulit
ketika kau jalani. Dan di situlah letak tantangannya. Jika kau kalah dengan
kehidupanmu maka kau akan keluar sebagai pecundang dan jika kau menang maka kau
akan menjadi pahlawan untuk pikiranmu, hatimu, dan jiwamu.
Bersyukurlah dan selalu bersabar karena “boleh jadi kau membenci
sesuatu tapi itulah yang terbaik dari Allah untukmu dan boleh jadi kau menyukai
sesuatu tapi itu tak baik untukmu”. Itulah cara Allah menguji ketetapan hatimu
akan kepercayaanmu padaNya. Dan aku pun masih belum lulus ujian kehidupan itu.
Aku masih berproses untuk menjadi lebih baik sebagaimana dirimu yang masih
berproses melaluikehidupanmu. Percayalah hidup itu tak selamanya mudah dan
indah, namun jika kau selalu mengambil makna terindah darinya maka hidupmu akan
selalu indah menghiasi dirimu.
Jika lama tak menghubungimu bukan berarti aku melupakanmu. Aku hanya
sedang mempersiapkan diriku agar nantinya ketika berjumpa denganmu aku berada
dalam kondisi yang bisa membahagiakanmu. Percayalah bahwa aku selalu
mengingatmu dan tak pernah melupakanmu karena kamu adalah bagian dari
kehidupanku.
Inilah
jawabanku atas pertanyaanmu.
Saudaramu
yang masih berjuang mengambil Salsabila kehidupan,
Ayu
^_^
